Selasa, 10 September 2013

Artikel Robert Steven : Bonsai Gaya Grouping


 Gumpalan bebatuan…duduk diam,
Rumpunan pepohonan…tegak ragam;
Ku-Agungkan Kau ciptaan alam,
Kupeluk Kau dalam pujian…!



Alam kita kaya dengan sumber inspirasi yang dapat dituangkan ke dalam seni Bonsai, salah satunya adalah gaya Grouping. Sumber inspirasi dapat kita peroleh saat kita berlibur ke pegunungan, perkebunan, danau, pulai kecil maupun ke pedesaan; bahkan melalui imajinasi kita tentang alam antah-berantah.

Esensi dari Bonsai gaya Grouping adalah visualisasi cuplikan suatu bagian pemandangan habitat sekelompok pohon bernuansa alam nyata yang mencerminkan suasana tertentu yang indah dan harmonis.

Secara umum, Grouping dapat dibagi menjadi tiga kelompok dasar sbb.:

• Pandangan Dekat (Close-up View)
• Pandangan Panorama (Landscape View)
• Padangan Hutan (Forest View)

Masing-masing kelompok memiliki karakter tersendiri sehingga memberikan nuansa yang berbeda pada karya yang diciptakan; dan dari setiap kelompok tersebut dapat dibuat variasi yang tidak terbatas sesuai imajinasi kita.

Pandangan Dekat (Close-up View)


- Jumlah pohon relatif sedikit.
- Detail anatomi percabangan dan kanopi pohon secara individu lebih jelas.
- Titik focal berada pada pohon utama yang paling dominan sehingga detail anatomi pohon utama tersebut menjadi sangat penting.
- Perbedaan ukuran antara pohon utama dengan pohon-pohon pendukung lainnya sangat kontras.
- Garis horizon (Horizon Line) serta garis Linear Perspective tidak terlihat jelas sehingga efek ilusi kedalaman ruang tidak terlalu tegas.

Pandangan Panorama (Landscape View) 


- Jumlah pohon relatif lebih banyak.
- Titik focal berada pada pohon atau kelompok pohon yang paling dominan.
- Gerak irama secara keseluruhan lebih jelas.
- Lebih mengutamakan penataan ruang komposisi dan dimensi dari pada detail anatomi individu pohon.
- Penataan garis perspektif lebih jelas.
- Nuansa cuplikan suatu pemandangan tertentu sangat tegas.

Pandangan Hutan (Forest View)
 

- Jumlah pohon relatif banyak.
- Titik focal lebih pada kelompok pohon atau bagian yang mempunyai puncak paling tinggi dan lebat.
- Perbedaan ukuran antara satu pohon dengan pohon lain tidak terlalu kontras.
- Lebih utamakan bentuk silhouette kanopi kelompok pohon secara keseluruhan dari pada kanopi individu pohon.
- Detail anatomi percabangan masing-masing pohon tidak terlalu penting.
- Garis perspektif bisa saja tidak terlalu jelas karena lebih utamakan komposisi bidang pandang 2-dimensi secara keseluruhan.

Untuk dapat membuat bonsai gaya grouping yang bagus, ada beberapa instrumen dasar sebagai konsep dan tehnik pembuatan yang perlu kita kuasa yaitu :

Komposisi

Komposisi pada Grouping adalah penataan ruang pada bidang pandang 2-dimensi yaitu penataan tata letak setiap pohon dengan titik pandang dari depan.
Langkah pertama adalah membuat tata letak kasar untuk suatu pemandangan tertentu yang ingin kita ciptakan, seperti halnya kita membuat ilustrasi atau sketsa dasar pada sebuah kanvas lukisan.

Pada tahap ini, sementara kita abaikan dulu tata letak pohon dari sudut pandang atas supaya memudahkan kita dalam mevisualisasikan imajinasi secara bertahap.
Salah satu tujuan utama pada tahap ini adalah menentukan focus utama pandangan serta gerak irama dari pohon-pohon tersebut. Keseimbangan optik sangat penting dalam komposisi dan penataan ruang kosong menjadi salah satu bagian penting dalam komposisi sehingga terkesan indah, harmonis dan dinamis. Komposisi yang dianggap paling indah dan tidak membosankan adalah komposisi yang berbentuk segi-tiga tidak sama kaki (keseimbangan yang asimetris).

Grouping juga harus mempunyai gerak irama (flow) yang jelas yang terbentuk oleh letak focus pandangan, gerak irama setiap pohon yang dipakai serta penataan ruang kosong.

Setelah komposisi dasar telah terbentuk, kita melangkah ke tahap berikutnya dalam penataan dimensi.

Dimensi

Dimensi pada Grouping adalah formasi pohon-pohon pada permukaan wadah yang dipandang dari atas. Pada tahap ini, tanpa merobah sketsa dasar komposisi, kita mulai mengatur peletakan setiap pohon pada bagian wadah tertentu, jarak setiap pohon atau kelompok pohon sehingga terbentuk sebuah konfigurasi yang dinamis yang selanjutnya sangat penting untuk membentuk perspektif.

Dimensi yang baik pada Grouping adalah berusaha menghindari jarak yang sama pada setiap pohon atau kelompok pohon, dan hindari terbentuknya suatu garis lurus yang horizontal atau vertikal. Sebaiknya susunan pohon-pohon tersebut berbentuk garis yang zigzag.

Formasi keseluruhan sebaiknya berbentuk cekungan ke bagian belakang untuk menciptakan efek pandang yang lebih luas.

Perspektif


Perspektif pada Grouping adalah ilusi pandangan terhadap kedalaman ruang yang tercipta oleh tata letak pohon, skala, ukuran dan proporsi pohon serta kontur permukaan tanah.
Pada tahap ini kita mulai perhatikan konfigurasi setiap pohon atau kelompok pohon yang membentuk ruang-ruang kosong serta kontur setiap bagian permukaan tanah untuk menciptakan ilusi jarak ruang. Ukuran tinggi-rendah serta besar-kecil setiap pohon menjadi element penting dalam membentuk ilusi jarak pandang objek sesuai dengan hukum teori perspektif tentang Horizon Line, Vanishing Point, Linear Perspective dan Curvilinear Perspective.

Ukuran pohon yang lebih kecil tidak selalu harus di belakang karena selain background, penataan foreground-pun sangat penting untuk menciptakan sebuah pemandangan yang apik.

Catatan :

Untuk lebih detail mengenai konsep tersebut di atas, silahkan baca juga artikel "Konsep & Tehnik Pembuatan Shuihan Penjing" serta "Teori Dimensi, Komposisi & Perspektif Dalam Seni Bonsai".

Konsep yang sama bisa diterapkan juga pada bonsai gaya raft...



Artikel ini ditulis oleh Robert Steven di Forum Hobby Indonesia

2 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...