Kamis, 31 Januari 2013

Tahap awal bonsai beringin korea # 2

Masih menyambung dari catatan berburu bonsai, saya memutuskan desain awal dari si karet korea ini, mengadopsi gaya setengah menggantung, sepertinya gaya ini cocok untuk di aplikasikan pada pohon ini.

Saya mengurangi beberapa cabang yang sekiranya mengganggu pemandangan, dan merapikannya menggunakan bor, tekuk sana tekuk sini, selanjutnya biarlah gambar yang berbicara.













Saya juga mendapatkan dua ide desain tambahan untuk bagian bawah, ide pertama membuat akar terekspos, alias exposed root, ide kedua menambahkan batu, sehingga ke depannya si korea menjadi root over the rock, tapi, stok batu yang cocok belum punya, jadi sementara ficus cantik ini harus bersabar dan menunggu di tempat karantina, sejalan dengan waktu yang akan menggemukkan batang, cabang, serta memanjangkan perantingannya, sehingga akan nampak lebih rimbun proporsional, dan pada saatnya nanti saya akan membuat keputusan final ide desain. Sampai jumpa lagi pada episode selanjutnya........

Senin, 28 Januari 2013

Inspirasi dari sang master : Harry hirao

Inspirasi bonsai berikut ini adalah karya dari seorang master bernama harry hirao. Beliau lahir pada 12 maret 1917, Beliau adalah warga amerika keturunan Jepang.

Mari kita simak gambar karya karyanya, semoga bisa menambah referensi dan menambah wawasan kita dalam berbonsai ria.















Kamis, 24 Januari 2013

Langkah awal si cantik tanpa nama

Menyambung posting berburu bonsai beberapa waktu lampau, tanaman yang saya masih samar akan nama sebutannya ini akan memulai langkah awalnya di bengkel bonsai sederhana saya. Saya hanya memotong batang dan ranting seperlunya sebagai tahap awal dalam menentukan gerak dasarnya.







Mungkin akan ada beberapa perubahan sedikit di waktu yang akan datang, tapi setidaknya saya sudah menemukan dan mempunyai arah desain bonsai ini ke depan. Tinggal menunggu tunas tunas harapan bangsa tumbuh dengah sehat, hehehe. Dan kita akan bertemu lagi dalam posting posting yang akan datang, Insyaallah.


Senin, 21 Januari 2013

Inspirasi dari sang master : John Yoshio Naka

Foto foto bonsai ini adalah karya bonsai master yang sangat tersohor, mendiang John yoshio Naka. Walau telah lama berpulang, John telah mewariskan karya karya yang monumental di dunia bonsai, dan karya nya masih dapat terus dinikmati hingga saat ini, dan mungkin bisa memberi kita inspirasi dan pembelajaran, bagaimana membentuk sebuah karya yang baik dan bercitarasa seni yang tinggi.







Japanese black Pine by John naka

Pomegranate by John Naka

Goshin ( foemina juniper ) by John naka

Blue atlas cedar by John Naka

Pomegranate by John Naka

Montezuma cypress by John Naka

Jumat, 18 Januari 2013

catatan berburu bonsai : kepincut beringin korea di tukang kembang

Jakarta banjir sobat, sudah dua hari ini ga masuk kerja, daripada pusing meratapi keadaan yang belum pasti, pagi ini saya putuskan untuk berburu bonsai saja. Saya kembali ke tempat dimana saya berburu gulo gumantung beberapa waktu lampau, kebetulan cuaca sedikit mendung, jadi adem. Tapi sesampainya di sana, rupanya si gulo yang tersisa sedang terendam air sisa hujan deras semalam, batallah agenda pagi ini.

Galau kata pasukan alay, saya memutuskan untuk jalan jalan saja, berjalan ke arah deretan tukang tanaman di daerah dekat rumah. Sambil ngegas perlahan, mata celingak celinguk melihat deretan tanaman yang dijajakan sepinggir jalan. Dan rem saya berdecit mendadak di salah satu lapak. Mata saya tertuju pada salah satu tanaman yang tak asing, beringin karet korea yang nangkring di pilar kecil menggoda iman saya.

Tanpa ba bi bu, saya merapat dan melakukan tawar menawar yang cukup sengit, hehehe, tarik ulur, pura pura culun dan pasang tampang bokek, rupanya meluluhkan hati abang tukang tanaman, dan saya bisa membawa pulang ficus green island var crassifolia ini dengan harga separuh dari penawaran awal, yang jelas cukup ekonomis dengan kantong karyawan ngirit seperti saya, hahaha.

Dan tak cuma itu, mata saya terpaku pada sosok jangkung ramping tak terurus, yang mojok dekat tiang listrik, kondisi polybag nya sudah tak berbentuk, terdobrak akarnya yang menghujam tanah, satu tanaman berbuah bulat kecil ukuran kelereng merah keunguan, yang familiar tapi saya kurang tahu namanya, setahu saya bisa dibonsai, saya angkut pulang juga. Lagi lagi dengan harga yang damai. Si abang bilang namanya pohon rendang ( kaya masakan padang hehe ), tapi teman bilang ini lobi lobi. Tapi kok saya sangsi, ini bukan lobi lobi ( flacourtia inermis ), tapi sabodo teuing lah, yang penting hari ini pulang berburu tidak dengan tangan kosong, walaupun mengurangi jatah jajan, hehehe.

Monggo di pantengin foto mentahnya sebelum saya obrak abrik di kemudian hari.





Dan ini tanaman satunya, mohon informasinya ya kalo ada sobat yang tahu spesies ini





perbandingan buah

daun

Kamis, 17 Januari 2013

Bonsai Indonesia diakui dunia

Medan (ANTARA News) - Indonesia termasuk satu dari tiga negara di dunia yang aktif dan dikenal dalam seni dan memiliki bonsai tanaman hias berkualitas.

"Selain Indonesia, ada Jepang dan Taiwan yang dikenal aktif di seni bonsai tanaman hias di dunia dan itu tentu saja membanggakan," kata Sekretaris Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia Cabang Medan, Fadly, di Medan, Selasa.

Dia mengatakan itu ditengah aktivitas penilaian sekelompok juri pada tanaman bonsai yang diikutsertakan dalam perlombaan di acara Pekan Flori Flora Nasional yang digelar di Medan mulai 18--24 Juni dan diikuti dari berbagai pencinta tanaman hias di dalam negeri.

Salah satu bonsai yang ikut dilombakan adalah tanaman Lohan Sung, tanaman asal Taiwan milik salah satu pengrajin tanaman hias di Bandung yang dijual seharga Rp1 miliar lebih.

Sebanyak 178 tanaman bonsai dari berbagai daerah ikut dalam perlombaan itu.

Menurut Fadly, beberapa masyarakat pencinta bonsai sering belajar dari pembonsai di Indonesia dengan alasan seni bonsai Indonesia memiliki karateristik yang berbeda dan lebih banyak jenis bonsai dibandingkan dengan Jepang dan Taiwan.

Bonsai Indonesia, misalnya, daunnya biasanya lebih rimbun dibandingkan tanaman bonsai Jepang dan Taiwan sehingga terkesan lebih segar.

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki banyak tanaman yang bisa dibonsai, meski ada jenis yang menjadi khas, seperti Santigi, Cemara Udang dan Anting Putri yang biasanya menjadi piihan pembonsai asal Medan, Sumut.

"Karena bonsai berkaitan dengan seni, maka harganya mahal.Lihat saja bonsai Lohan Sung yang ikut dilombakan harga jualnya mencapai Rp1 miliar lebih," katanya.

Kualitas dan harga bonsai sangat tergantung dengan kesan pertama peminat, keserasian pot dan batang tanaman, keselarasan batang dan warna daun serta termasuk permainan warna tanaman itu secara keseluruhan seperti lumut yang mengesankan tanamn tua.

"Tanaman bonsai semakin digandrungi masyarakat dunia, karena selain menyangkut soal seni, juga mengajarkan kesabaran mulai dalam proses pembuatan hingga perawatannya," katanya.

Pengusaha bunga hias Veny Nursery yang masuk dalam kelompok Sri Deli, Elvira S. mengakui, peminat bonsai semakin banyak, tetapi penjualanya di Medan hanya pengrajin tertentu.

Proses bonsai yang memerlukan waktu lama termasuk perawatan yang harus serius membuat hanya pengrajin tanaman hias tertentu yang bisa berbisnis bonsai, katanya.
(ANT)
Editor: Ruslan Burhani

Disadur dari antaranews

Senin, 14 Januari 2013

Belajar memahami estetika bonsai ( bag 5 )

















PEDOMAN KONKRIT ESTETIKA

Untuk mendukung tujuan umum dan prinsip prinsip estetika bonsai, sejumlah pedoman rinci diajarkan dalam tradisi bonsai dan didokumentasikan dalam literaturnya.

Berikut adalah contoh pedomannya

Pohon muncul / ditanam dalam wadah formal, relatif kecil dibandingkan pohon.
Kecuali pohon dan tambahan lumut, tidak ada tanaman lain muncul dalam wadah bonsai.
Kecuali untuk vegetasi, tanah dan batu yang terlihat alami, tidak ada objek lain yang muncul dalam wadah bonsai.
Pohon akan mempunyai "tampak depan " sebagai bagian yang dimaksudkan sebagai objek untuk dilihat.
Batang harus lancip / meruncing signifikan dari dasar menuju atas.
Perakaran harus ter ekspos didasar batang dan menyebar lebih luas dari batang sebelum masuk ke tanah.
Tidak ada akar yang terlihat saling menyilang.
Cabang harus dimulai sekitar sepanjang sepertiga dari batang keatas dan terus menerus sampai ke ujung batang ( pedoman ini secara khusus tidak berlaku untuk gaya sastrawan / bunjin-gi / literati ).
Ukuran cabang harus berkurang dari dasar ke puncak pohon.
Tidak ada cabang yang tampak menyeberangi batang bila dilihat dari " tampak depan ".
Percabangan cabang, terutama di jenis pohon berdaun gugur, harus meningkat menuju ujung masing masing cabang.
Bentuk cabang harus mencerminkan bobot usia, terutama di spesies pohon berdaun jarum, dan cabang dapat dibentuk cenderung ke bawah untuk mendukung praktek ini.
Batang mungkin berbentuk vertikal lurus, atau mungkin berkontur ke arah berbeda, tetapi dalam gaya dimana ujung pohon diatas wadah, ujungnya harus sedikit miring kedepan di atas ( ke arah penonton ).
Dedaunan harus kecil dan skala dengan pohon dan cabang cabangnya.
Semua pohon dalam gaya berkelompok atau lebih dari satu pohon, harus berjenis sama.


Demikianlah, pedoman pedoman tentang estetika bonsai, semoga menambah wawasan bagi sobat bonsai semua, dan mengispirasi kita untuk bisa membuat bonsai yang indah dipandang dan di nikmati.
( tamat )

Kamis, 10 Januari 2013

Bonsai kawista # 3, gaya gelantungan

lagi libur, tapi gerimis ga berhenti berhenti, daripada manyun, saya main main ke halaman belakang, mencari korban untuk jadi obyek pengawatan.

Dan inilah hasil kerjaan hari ini, bakalan kawista yang memang saya proyeksikan untuk dibuat model cascade alias menggantung, saya rasa cukup untuk saatnya mulai berdandan, mengikuti saudara seangkatannya kawis nomer 1 dan nomer 2.

Silahkan nikmati gambar gambarnya dibawah ini.













Selesai sudah episode pertamanya, saatnya si kawis kembali ngendon di rak, dan menerima asupan gizi dan nutrisi, supaya lebih gemuk dan layak untuk dipajang.


Catatan kronologi :

Bibit kawista

Senin, 07 Januari 2013

Belajar memahami estetika bonsai ( bag 4 )


















PEDOMAN UMUM ESTETIKA

Karakteristik karakteristik seperti berikut ini yang diinginkan dalam tradisi bonsai jepang dan gaya lain dari seni menanam pohon dalam pot, misalnya :

Gravitas

Gravitas adalah ciri dan sifat yang meliputi semua poin dari estetika. Ini adalah sense atau rasa tentang berat fisik, ilusi massa, penampilan kematangan atau usia lanjut, dan kualitas yang sulit dipahami mengenai gengsi dan martabat. Banyak dari aturan formal bonsai membantu pebonsai membuat pohon yang mengungkapkan wabi / sabi atau, atau menggambarkan suatu aspek kesadaran dari mono no.


Miniaturisasi

Menurut definisinya, bonsai adalah sebuah pohon yang ditanam dan dirawat untuk tetap kerdil dan berpenampilan pohon dewasa dalam wadah atau pot. Bonsai dapat diklasifikasikan sesuai ukuran, misalnya mame yang idealnya kurang dari 10 cm dan dapat dipegang dalam telapak tangan, shohin sekitar 25 cm, sementara bonsai lainnya berukuran lebih besar dan tidak dapat dengan mudah untuk dipindahkan. Untuk alasan praktis dan estetika, pedoman yang diuraikan disini umunmya paling efektif dan paling sering diterapkan untuk bonsai ukuran besar, sementara itu, spesimen terkecil dari bonsai mungkin memenuhi aturan lain selain "pohon miniatur" dan "ditanam di wadah".

lignifikasi

Hal ini mengacu pada cara meningkatkan "ke kayu an" dari batang bonsai dan cabang sehingga mereka memiliki penampilan yang matang. Ini biasanya berarti permukaan kulit didorong untuk menjadi kasar dan berwarna gelap. Dalam beberapa kasus teknik estetika akan bervariasi, seperti jenis pohon bonsai birch spesimen dewasa yang kulit kayunya berwarna putih.

Asimetri

Estetika bonsai mencegah simetri yang ketat di cabang dan penempatan akar. Simetri radial hampir selalu rusak oleh kebutuhan untuk " tampak depan " yang jelas, yang memperlihatkan batang pohon dan cabang utama. Sisi kiri, kanan, dan punggung akan memiliki cabang lebih daripada depan. Simetri bilateral ( Kiri-kanan ) pada batang juga dianjurkan, dan desainer bonsai bekerja pada cabang alternatif antara bagian-bagian kiri, kanan, dan belakang pohon tanpa pernah menempatkan dua cabang pada ketinggian yang sama atau memperpanjang jarak antara dua cabang  yang sama jauh dari batang.

Pengurangan daun

Pengurangan daun, selain juga berkaitan dengan proses miniaturisasi di atas, tetapi juga adalah sesuatu yang bervariasi selama siklus hidup bonsai tertentu. Misalnya, daun bonsai yang mungkin akan dibiarkan mencapai ukuran penuh selama bertahun tahun untuk mendorong pertumbuhan batang, akar dan cabang. Pengurangan daun biasanya diinginkan dan dilaksanakan sebelum bonsai dipamerkan. Pengurangan daun bisa dicapai lewat pemangkasan dan kadang dicapai dengan defoliasi / pemangkasan total pada dedaunan bonsai selama satu bagian dari musim yang berkembang. Jenis tanaman berdaun jarum / konifer lebih sulit dikurangi dibandingkan deaunan jenis lainnya.

Nebari

Nebari adalah penyebaran akar yang terlihat dipermukaan atas dari media tumbuh bonsai. Nebari membantu bonsai tampak membumi dan menancap kokoh, juga membuatnya terlihat matang, selayaknya pohon berukuran penuh dan dewasa.

Ramifikasi / percabangan

Percabangan adalah pemisahan cabang dan ranting menjadi lebih kecil dan rapat. Hal ini didorong oleh pemangkasan dan dapat pula diintegrasikan dengan praktek pengurangan daun.


Seniman bonsai terkadang membuat karya bonsai dengan menekankan pada penampilan kayu mati. Bisa dengan menampilkan cabang mati, bahkan pula hampir semua bagian pohon. Dua gaya tertentu dari kayu mati yang populer adalah jin dan shari

Curvature / lengkungan

Lengkungan atau liukan batang atau cabang adalah tujuan lain yang bersifat opsional. Bonsai dapat mencapai sense atau rasa kematangan usia namun tetap lurus dan tegak, tetapi banyak bonsai mengandalkan lengkungan atau liukan dari batang untuk membangun dan memperkuat ilusi berat badan dan usia. Kelengkungan dari batang yang terjadi antara akar dan cabang terendah dikenal sebagai tachiagari. Cabang yang melengkung atau bengkok juga membantu kebutuhan desainer akan " ruang positif ", dan untuk memisahkan cabang cabang kecil sehingga mereka tidak saling silang atau bertabrakan.

bersambung............
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...