"Selain Indonesia, ada Jepang dan Taiwan yang dikenal aktif di seni bonsai tanaman hias di dunia dan itu tentu saja membanggakan," kata Sekretaris Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia Cabang Medan, Fadly, di Medan, Selasa.
Dia mengatakan itu ditengah aktivitas penilaian sekelompok juri pada tanaman bonsai yang diikutsertakan dalam perlombaan di acara Pekan Flori Flora Nasional yang digelar di Medan mulai 18--24 Juni dan diikuti dari berbagai pencinta tanaman hias di dalam negeri.
Salah satu bonsai yang ikut dilombakan adalah tanaman Lohan Sung, tanaman asal Taiwan milik salah satu pengrajin tanaman hias di Bandung yang dijual seharga Rp1 miliar lebih.
Sebanyak 178 tanaman bonsai dari berbagai daerah ikut dalam perlombaan itu.
Menurut Fadly, beberapa masyarakat pencinta bonsai sering belajar dari pembonsai di Indonesia dengan alasan seni bonsai Indonesia memiliki karateristik yang berbeda dan lebih banyak jenis bonsai dibandingkan dengan Jepang dan Taiwan.
Bonsai Indonesia, misalnya, daunnya biasanya lebih rimbun dibandingkan tanaman bonsai Jepang dan Taiwan sehingga terkesan lebih segar.
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki banyak tanaman yang bisa dibonsai, meski ada jenis yang menjadi khas, seperti Santigi, Cemara Udang dan Anting Putri yang biasanya menjadi piihan pembonsai asal Medan, Sumut.
"Karena bonsai berkaitan dengan seni, maka harganya mahal.Lihat saja bonsai Lohan Sung yang ikut dilombakan harga jualnya mencapai Rp1 miliar lebih," katanya.
Kualitas dan harga bonsai sangat tergantung dengan kesan pertama peminat, keserasian pot dan batang tanaman, keselarasan batang dan warna daun serta termasuk permainan warna tanaman itu secara keseluruhan seperti lumut yang mengesankan tanamn tua.
"Tanaman bonsai semakin digandrungi masyarakat dunia, karena selain menyangkut soal seni, juga mengajarkan kesabaran mulai dalam proses pembuatan hingga perawatannya," katanya.
Pengusaha bunga hias Veny Nursery yang masuk dalam kelompok Sri Deli, Elvira S. mengakui, peminat bonsai semakin banyak, tetapi penjualanya di Medan hanya pengrajin tertentu.
Proses bonsai yang memerlukan waktu lama termasuk perawatan yang harus serius membuat hanya pengrajin tanaman hias tertentu yang bisa berbisnis bonsai, katanya.
(ANT)
Editor: Ruslan Burhani
Disadur dari antaranews
0 komentar:
Posting Komentar