Bumi seperti bergetar, sebuah bukit yang setengah gundul akibat pembalakan liar mulai retak di sebagian sisinya, tiba tiba tanah bagian atasnya ambrol dan bergerak turun dengan kencangnya. Menerjang apapun yang berada dibawahnya. Pepohonan yang tersisa tak mampu menahan hempasan amuk sang alam, tercerabut dan tercerai berai, terseret ribuan kubik tanah dan terdampar pada titik nadir kaki bukit.
breberapa minggu kemudian, sebuah pohon mencoba bangkit dari keterpurukan, terbaring terendam sebagian batangnya ke dalam tanah, tunas tunas kecil membawa harapan akan kehidupan baru dari tubuh pohon yang sebagian rusak, patah, terkoyak dan mulai lapuk. Waktu demi waktu, cabang baru mulai membesar, meliuk bangkit kearah datangnya cahaya matahari. Dan tak terasa, dalam hitungan tahun, pohon tersebut telah kembali hadir menantang kerasnya alam dengan bentuk yang berbeda.
Cerita picisan diatas hanya selingan, supaya sobat sekalian bisa mengamini ide desain bonsai serut nomer tiga ini. Jujur, sudah lama saya dibuat pusing sama bonggol buruk rupa ini. Batangnya kacau, akarnya ga jelas, dan tak elok dilihat. Diputar puter, di tekak tekuk, berkali kali saya menyerah, karena tidak dapat ide. Dan akhirnya saya diamkan saja.
Hingga beberapa waktu lalu, saya melihat berita, tentang tanah longsor, yang juga memakan korban jiwa di beberapa tempat di negeri tercinta ini. Miris, prihatin dan turut berduka kepada seluruh korban tanah longsor. Tapi juga akhirnya terbersit sebuah ide, melihat gambar pohon yang tertimbun tanah longsor.
Silahkan simak gambar rekam jejak transformasi episode pertama dari serut buruk rupa, menjadi putri tidur yang cantik.....hehe, lebay.
saatnya baki semen karya sendiri bertugas |
...............................................bersambung ke episode selanjutnya
0 komentar:
Posting Komentar