ESTETIKA BONSAI
Dalam prakteknya selama ber abad abad, estetika bonsai jepang telah dikodekan dalam beberapa metode penting dan pedoman estetika. Seperti jenis aturan lainnya, pedoman estetika membantu para praktisi bonsai dalam tradisi yang didirikan dengan beberapa jaminan keberhasilan. Pedoman saja tidak menjamin hasil yang sukses, namun demikian, aturan aturan desain jarang dapat dipecah tanpa mengurangi dampak terhadap spesimen bonsai itu sendiri.
Memahami estetika bonsai, sudah pasti berhubungan dengan gaya bonsai. Seni bonsai jepang telah memberikan panduan baku tentang berbagai macam gaya bonsai, yang menggambarkan sejumlah atribut dasar dari sebuah bonsai, seperti sudut dan kelurusan batangnya, konfigurasi cabang dan jumlah pohon dalam pot bonsai.
Sistem gaya dalam bonsai ada beberapa tujuan, sebagian betujuan praktis, sebagian bertujuan estetis. Dalam aplikasinya yang paling sederhana dan umum, gaya memberikan bentuk deskripsi singkat untuk spesimen bonsai. Gaya standar juga membantu para pebonsai dalam membuat rencana pengembangan untuk sebuah bakalan bonsai. Bakalan bonsai mentah yang belum dibentuk mungkin memiliki karakteristik yang mendekati sebuah gaya tertentu dan kurang cocok dengan gaya yang lainnya. Pebonsai dapat mengevaluasi spesimen bahan bonsai terhadap gaya mana yang dapat diterima, untuk menentukan dedaunan, cabang dan batang mana yang harus dibuang atau dibentuk kembali.
Selayaknya aturan dan pedoman lainnya, berbagai gaya bonsai akan memberikan panduan kepada para pebonsai, namun tidak sepenuhnya mengikat. Spesies tanaman bonsai, usia pohon ketika mulai di training, bentuk dan struktur awal pohon, dan para pebonsai dengan berbagai macam preferensi sangat mempengaruhi bentuk bonsai yang dihasilkan.
bersambung
0 komentar:
Posting Komentar