MedanBisnis – Medan. Bonsai selalu diidentikkan dengan pohon eksklusif dan mewah. Pemiliknya pun kerap berasal dari kalangan ‘kakap’. Sehingga tak heran kalau bonsai dihargai bak sebuah barang wah dengan nilai relatif tinggi.
Lohan Sung, bonsai dari Bandung yang mengikuti Kontes Nasional Bonsai pada acara Pekan Flori Flora Nasional (PF2N) di Jalan Gatot Subroto, Medan itu dihargai Rp 1,2 miliar. Dari sekian ratusan bonsai yang mengikuti kontes, ternyata bonsai ini menarik perhatian pecinta bonsai.
Maklumlah, bonsai ini didatangkan dari Taiwan dan dikembangkan di Indonesia, Kota Bandung.
"Penawaran harga untuk bonsai ini mulai dari Rp 800 juta sampai Rp 1,2 miliar untuk satu pohon bonsai," kata sekretaris panitia kontes bonsai nasional, Fadli, kepada wartawan di Medan, Selasa (19/6).
Ada pula yang berani membayar Rp 3,2 miliar untuk 4 pohon bonsai sekaligus. Melihat dari postur bonsai Lohan Sung, kata Fadly, sekitar 80 tahun masa perawatannya. Lihatlah, mulai dari batangnya yang kokoh dan terbentuk, perpaduan antara akar dan rerumputannya, cabang-cabang serta dedaunannya yang serasi.
Belum lagi perpaduan antara vas, tanah, dan ukuran pertumbuhannya yang penuh perawatan. Wajar saja kalau bonsai ini ditawar seharga mobil mewah. "Kalau dulu bonsai selalu diidentikkan dengan tanaman pemilik orang-orang berduit. Ternyata sekarang sudah tidak. Hanya memerlukan kesabaran saja dalam merawatnya. Biaya perawatannya justru lebih murah dari harga jualnya," ujarnya yang juga gemar terhadap tanaman bonsai.
Memang diakui, Indonesia belum bisa mengalahkan bonsai asal Taiwan dan Jepang. Indonesia masih menempati urutan ketiga untuk kategori tanaman bonsai.
Fadly mengatakan kontes bonsai nasional tahun ini diikuti dari ratusan peserta yang berasal dari berbagai kota seperti Tangerang, Bandung, Palu, Banda Aceh, dan Lampung. Ada juga yang hanya turut serta saja seperti Jakarta.( ramita harja)
Maklumlah, bonsai ini didatangkan dari Taiwan dan dikembangkan di Indonesia, Kota Bandung.
"Penawaran harga untuk bonsai ini mulai dari Rp 800 juta sampai Rp 1,2 miliar untuk satu pohon bonsai," kata sekretaris panitia kontes bonsai nasional, Fadli, kepada wartawan di Medan, Selasa (19/6).
Ada pula yang berani membayar Rp 3,2 miliar untuk 4 pohon bonsai sekaligus. Melihat dari postur bonsai Lohan Sung, kata Fadly, sekitar 80 tahun masa perawatannya. Lihatlah, mulai dari batangnya yang kokoh dan terbentuk, perpaduan antara akar dan rerumputannya, cabang-cabang serta dedaunannya yang serasi.
Belum lagi perpaduan antara vas, tanah, dan ukuran pertumbuhannya yang penuh perawatan. Wajar saja kalau bonsai ini ditawar seharga mobil mewah. "Kalau dulu bonsai selalu diidentikkan dengan tanaman pemilik orang-orang berduit. Ternyata sekarang sudah tidak. Hanya memerlukan kesabaran saja dalam merawatnya. Biaya perawatannya justru lebih murah dari harga jualnya," ujarnya yang juga gemar terhadap tanaman bonsai.
Memang diakui, Indonesia belum bisa mengalahkan bonsai asal Taiwan dan Jepang. Indonesia masih menempati urutan ketiga untuk kategori tanaman bonsai.
Fadly mengatakan kontes bonsai nasional tahun ini diikuti dari ratusan peserta yang berasal dari berbagai kota seperti Tangerang, Bandung, Palu, Banda Aceh, dan Lampung. Ada juga yang hanya turut serta saja seperti Jakarta.( ramita harja)
disadur dari medanbisnisdaily
0 komentar:
Posting Komentar