Reporter : Oryza A. Wirawan
Jember (beritajatim.com) - Pohon bonsai yang dibudidayakan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, diminati penggemar pohon itu di luar negeri. Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) merangkul perguruan tinggi.
Jumlah penggemar bonsai di Jember dari tahun ke tahun bertambah. Saat ini yang aktif di PPBI dan rutin menggelar pertemuan sekitar 70-80 orang. Namun jika dihitung secara keseluruhan, penggemar bonsai di Jember mencapai 200 orang.
Ketua PPBI Moch. Kholil mengatakan, di Jember banyak ditemui prospek (bahan untuk bonsai). Namun jumlah prospek terancam, menyusut, mengingat banyak kolektor dari berbagai kota membeli prospek tersebut dan dibawa ke luar Jember. "Jadi bisa dikatakan pasar Jember besar, karena sampai manca negara. Ada beberapa pohon dikirim ke Malaysia," katanya. Harganya relatif beragam.
Kholil sendiri sebenarnya tak ingin pengembangan bonsai berorientasi bisnis semata. Ia ingin orientasi pelestarian pohon di Jember lebih dikedepankan. "Kami ingin melestarikan bonsai di Jember sendiri," katanya.
Untuk memperkenalkan bonsai ke publik yang lebih luas, PPBI bekerjasama dengan perguruan tinggi. PPBI menggelar lomba bonsai Juli 2012 lalu di Universitas Jember. Selain itu, PPBI juga bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada dan Politeknik Negeri Malang.
Kholil mengatakan, dunia bonsai adalah dunia seni. "Banyak ilmu yang kita berikan ke masyarakat. Bagaimana melestarikan alam agar mereka mengetahui bahwa pohon perlu dilestarikan untuk kepentinghan kita bersama. Jadi tak mudah menebang pohon, karena tahu kepentingan manusia akan pohon itu," katanya. [wir]
Jumlah penggemar bonsai di Jember dari tahun ke tahun bertambah. Saat ini yang aktif di PPBI dan rutin menggelar pertemuan sekitar 70-80 orang. Namun jika dihitung secara keseluruhan, penggemar bonsai di Jember mencapai 200 orang.
Ketua PPBI Moch. Kholil mengatakan, di Jember banyak ditemui prospek (bahan untuk bonsai). Namun jumlah prospek terancam, menyusut, mengingat banyak kolektor dari berbagai kota membeli prospek tersebut dan dibawa ke luar Jember. "Jadi bisa dikatakan pasar Jember besar, karena sampai manca negara. Ada beberapa pohon dikirim ke Malaysia," katanya. Harganya relatif beragam.
Kholil sendiri sebenarnya tak ingin pengembangan bonsai berorientasi bisnis semata. Ia ingin orientasi pelestarian pohon di Jember lebih dikedepankan. "Kami ingin melestarikan bonsai di Jember sendiri," katanya.
Untuk memperkenalkan bonsai ke publik yang lebih luas, PPBI bekerjasama dengan perguruan tinggi. PPBI menggelar lomba bonsai Juli 2012 lalu di Universitas Jember. Selain itu, PPBI juga bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada dan Politeknik Negeri Malang.
Kholil mengatakan, dunia bonsai adalah dunia seni. "Banyak ilmu yang kita berikan ke masyarakat. Bagaimana melestarikan alam agar mereka mengetahui bahwa pohon perlu dilestarikan untuk kepentinghan kita bersama. Jadi tak mudah menebang pohon, karena tahu kepentingan manusia akan pohon itu," katanya. [wir]
disadur dari beritajatim