Rabu, 28 November 2012

Bonsai kawista # 2, kontet dalam sekejap

Sore sore, celingak celinguk, cari sasaran buat dikawatin, pilihan hari ini jatuh pada si kawis nomer dua.

Tumbuh kurus tinggi langsing, kurang lebih berdiameter sama dengan kawis nomer satu, dipotong juga sayang, akhirnya ketemu juga ide untuk membuat si kutilang jadi kontet, hehehe, biar sekalian body language nya lebih nendang, saya bikin gaya mlungker, macam cacing kepanasan.

Kawista muda sangat lentur, relatif tahan untuk di bengkokkan secara ekstrim, tapi untuk mengurangi resiko patah, maka saya bebat selotip kabel sebelum di tekuk.

Silahkan sobat amati jepretan kamera butut saya berikut ini













Senin, 26 November 2012

Teknik deadwood / kayu mati ( bag 5 )

Teknik kayu mati berikutnya adalah sabamiki, secara harfiah, sabamiki berarti batang berlubang atau batang yang terbelah.

Sabamiki menggambarkan efek visual dari batang yang mengalami kerusakan batang mendalam yang parah, yang telah mengalami pelapukan seiring berjalannya waktu akibat sambaran petir atau oleh sebab yang lainnya.

Teknik sabamiki dlakukan dengan cara mengupas kulit batang yang dilanjutkan dengan pengeboran atau pengukiran hingga ke dalam bagian kayu, dan area yang berlubang bisa dimulai dari dasar pohon ke arah bagian atas, atau hanya separuh baian batang. Luka dari dari hasil pengeboran tidak boleh memotong dan mengganggu aliran nutrisi pada tanaman, karena jika hal tersebut terjadi, maka cabang cabang di atasnya akan mati.

Setelah proses pengukiran selesai, daerah luka pada kayu di olesi dengan pengawet.

Untuk lebih jelasnya, mari kita simak bersama gambar gambar di bawah ini.

















Inspirasi sabamiki dari alam liar






bersambung lagi ya sob dan masbro sekalian.......


Artikel teknik deadwood sebelumnya :


Rabu, 21 November 2012

Bonsai kingkit # 2, cacing kremi senam pagi


Geregetan, jengkel dan hilang kesabaran saya, melihat si cacing ini malas banget untuk tumbuh besar, padahal lama sekali saya rawat kingkit ini dengan telaten, saya sediakan menu gizi yang seimbang, dan telah berhasil membuat teman teman bahan lainnya seperti serut, asem, loa dan sancang tumbuh gemuk dan subur. Yang ada, si kingkit kremi malah tumbuh kurus dan jangkung, ya sudah lah, mumpung masih pagi, saya ajak si cacing kremi untuk senam pagi, tekuk sana tekuk sini, goyang kesana goyang kesini, biar otot ototnya lentur, dan siap untuk mejeng di pekarangan.






sebelum stretching, pake selotip, biar ga keseleo

yakk, cium lutut....tahan tahan

sipp, dah keringetan, waktunya cooling down


Senin, 19 November 2012

Teknik bonsai deadwood / kayu mati ( bag 4 )

Setelah memhami teknik jin dan uro, sekarang kita beranjak pada teknik kayu mati berikutnya, yaitu shari.

Pengertian shari adalah kayu mati yang terbentuk pada batang utama bonsai. Sebuah shari kecil biasanya berbentuk secara vertikal pada bagian depan batang. Shari memiliki nilai estetika yang kecil jika terbentuk di belakang batang, dimana jarang dilihat atau dikaburkan oleh pertumbuhan cabang.

Luka dangkal memperlihatkan bagian mati, yang dikelilingi oleh kulit hidup. Penyebab alami shari di alam liar biasanya terbentuk akibat cabang yang jatuh hingga merobek kulit batang bagian bawahnya, bisa juga akibat dari petir atau sebab sebab lainnya. Sebuah shari bisa terbentuk secara alami pada bonsai, dan bisa juga dibuat dengan mengukit kulit kayu.

Jika bentuk batang yang mati cukup besar, bonsai tersebut bisa dikategorikan pada gaya bonsai sharimiki.


Foto inspirasi shari dari alam liar















bersambung


Artikel teknik deadwood lainnya

Prakarya pot semen made in sendiri

Buat pecinta bonsai dengan kantong pas pasan dan agak pelit seperti saya, urusan membeli pot yang canggih, mantep, artistik dan keren, adalah persoalan rumit, hhehehe. Jangan berbicara dulu tentang pot keramik yang harganya naudzubillah itu, untuk belanja pot semen jadi saja sudah mengurangi jatah jajan, hahhaha.

Tapi urusan bonsai harus terus jalan, kebetulan ada sisa pasir dan semen, sayang kalo tidak terpakai.

Posting ini bukan untuk mengajari sobat sekalian caranya bikin pot lho ya, apalagi hasil karya saya juga setaraf dengan prakarya anak TK, masih berantakan, tapi lebih mengajak sobat sekalian untuk tidak menyerah dengan keadaan, dan juga lebih kreatif dalam memanfaatkan barang barang di sekitar kita, dan saya yakin hasil karya sobat semua pasti lebih mantap.

Monggo dilihat hasil utak atik saya yang suka kurang kerjaan, dan saya ikhlas atas segala caci maki untuk hasil prakarya saya yang tak sedap dipandang mata,..hahaha

Terus berbonsai sobat, selama hayat masih di kandung badan.








Jumat, 16 November 2012

Geliat asem jawa # 2

Tak mau kalah dari saudara seangkatannya asem nomer satu, asem nomer dua ini juga sudah mulai layak permak. Diiringi rintik gerimis sore yang syahdu, asap nikotin 234 dan secangkir kopi menemani saya mendandani si # 2.

Mlungker di pojokan seperti uler kadut, saya angkat ke meja darurat operasi. Dengan beberapa utas kawat bonsai 2 dan 4 mm, asem yang masih ramping menggemaskan ini menggeliat menampakkan kecantikannya dalam usia yang mulai beranjak remaja.

Sekarang tinggal mencari pot yang cocok dan menjaga asupan nutrisi yang melimpah, supaya si ramping ini terlihat lebih semok, bahenol padat berisi di waktu yang akan datang.







Rabu, 14 November 2012

Bonsai asem londo # 3 kena stroke


Setelah melewati masa penantian dua tahun lebih, perubahan signifikan terlihat pada batang utama si asem kompeni nomer tiga. Seluruh batangnya kena stroke, alias mati, menyisakan anakan yang hidup dari satu ruas akar, mungkin karena kebodohan dan ketidak tahuan saya dua tahun lalu yang memindah mindahkan babon ini dari pot satu ke pot lainnya selama masa adaptasinya, padahal masih rentan stres. Tapi ada berkahnya juga, kayu mati nya bisa buat latihan main bor, supaya tangan ini makin terampil dalam urusan ukir mengukir....:D

Monggo di nikmati proses pendandanan awal saya pada si pithecelobium dulce nomer 3











Cukup sekian dulu ya, udah malem nih, bersambung pada episode berikutnya



Kronologi catatan asem londo # 3

Bakalan asem londo

Senin, 12 November 2012

Teknik bonsai deadwood / kayu mati ( bag 3 )

Setelah mengenal teknik jin, posting kali ini akan mebahas tentang teknik kayu mati selanjutnya, yaitu uro.

Pada spesies tanaman berdaun lebar, cabang yang mati umumnya membusuk dan jatuh dari pohon, dan menyisakan rongga yang terbentuk dari pertumbuhan kulit baru.

Uro adalah rongga atau cekungan pada bekas cabang yang telah tanggal atau gugur dari batang pohon.

Pembuatan uro dilakukan dengan membuat luka kecil berbentuk tidak teratur pada batang ketika menghilangkan cabang yang tidak di inginkan untuk menghindari penyembuhan luka yang jelek.


Sebuah foto uro natural dari alam liar








Dibawah ini, kita bisa pelajari bersama step by step teknik pembuatan uro, pada bonsai asam jawa, yang saya sadur dari http://www.mybonsaibuddy.com














Uro terlihat alami setelah melewati proses penyembuhan luka setelah beberapa waktu lamanya.

Okelah, semoga posting ini bermanfaat bagi saya terutama, dan juga bagi sobat bonsai sekalian, sampai jumpa pada posting teknik kayu mati berikutnya....bersambung



Artikel teknik deadwood lainnya :

Teknik bonsai deadwood / kayu mati ( bag 1 )
Teknik bonsai deadwood / kayu mati ( bag 2 )
Teknik bonsai deadwood / kayu mati ( bag 4 )
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...